Industri 4.0 Bikin Tenaga Kerja Cemas

 
Industri 4.0 Bikin Tenaga Kerja Cemas

LADUNI.ID |JAKARTA - Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap prospek pekerjaan mereka pada masa depan mengalami tekanan. Salah satu tekanan itu adalah kampanye industri 4.0.

Agus Nurudin, Managing Director Nielsen Indonesia mengatakan, hal itu tercermin dari survei Nielsen mengenai optimisme terhadap prospek lapangan kerja lokal yang turun dari 73% pada kuartal III/2018 menjadi 68% pada kuartal IV/2018.

“Cukup banyak responden kami yang khawatir, otomatisasi di perusahaan-perusahaan akibat tren industri 4.0. akan menghilangkan lapangan kerja mereka,” ujarnya, Kamis (21/2/2019).

Selain itu, penurunan optimisme terhadap prospek lapangan kerja domestik juga dipengaruhi oleh melambatnya pertumbuhan sektor manufaktur Tanah Air pada  2018 lalu.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan industri manufaktur besar dan sedang (IBS) pada 2018 sebesar 4,07%, melambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada  2017 yang mencapai 4,74%.

“Saya khawatir, kalau manufaktur Indonesia kembali melambat tahun ini dan ketakutan publik akan ancaman industri 4.0. semakin meningkat, optimisme di lapangan pekerjaan akan kembali turun,” lanjutnya.

Dia melanjutkan, kehadiran industri 4.0. sejatinya juga memberikan prospek lapangan pekeraan baru. Kemitraan antara tukang ojek dan penyedia transportasi daring menjadi contohnya.

“Tetapi yang perlu diamati, apakah kehadiran ojek online ini tidak menciptakan penurunan kualitas pekerjaan. Sebab bisa jadi, para driver itu sebelumnya bekerja di kantoran lalu beralih ke mitra ojek online,” paparnya.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN