Menag: Agama dan Negara Saling Membutuhkan
LADUNI.ID|Makassar- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyampaikan bahwa agama dan negara sama-sama saling membutuhkan. Relasi keduanya adalah simbiosis mutualisme. Agama memerlukan wadah bangsa, kehidupan kebangsaan memerlukan nilai-nilai agama sebagai panduan, acuan di tengah kehidupan yang beragam.
“Karena bagaimanapun juga para penyelenggara negara perlu dikontrol, diimbangi dengan nilai-nilai agama, agar jalannya pemerintahan tidak kering,” kata Menag Lukman Hakim Saifuddin saat membuka Dialog Nasional Keagamaan dan Kebangsaan di Makassar, Rabu (20/02). Dialog yang digagas Ditjen Bimas Islam ini mengusung tema “Mengarusutamakan Islam Wasathiyah, Menyikapi Bahaya Hoax dan Fitnah Bagi Kehidupan Keagamaan dan Kebangsaan.
Dialog Nasional Keagamaan dan Kebangsaan berlangsung tiga hari, 20 - 22 Februari 2019. Kegiatan ini diikuti 300 peserta, dari unsur pejabat teknis Kemenag, Urais, Kankemenag se-Sulawesi, Penyuluh agama, dosen, mahasiswa, tokoh agama, dan unsur media.
“Agama Islam dengan kebangsaan seperti dua sisi mata uang, berbeda namun keduanya tidak bisa dipisahkan. Islam sebagai ajaran yang kita yakini kebenarannya, memerlukan wadah, tempat di mana nilai-nilai itu bisa diaktualiasikan, agar mewujud dalam kehidupan keseharian, itulah negara bangsa ini,” papar Menag seperti dilansir dari laman resmi Kemenag RI.
Indonesia dinilai dunia sebagai bangsa religius. Tidak ada satupun suku bangsa di Indonesia yang tidak menjunjung tinggi nilai agama. Dan, itu sudah berlangsung sejak ratusan tahun lau, sebelum Indonesia berdiri.
Memuat Komentar ...