Boleh Menguji "Ustadz Dadakan"
LADUNI.ID - Dalam segala urusan, baik persoalan dunia maupun akhirat, pada prinsipnya harus diserahkan kepada ahlinya. "Apabila suatu urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggu saja saat kehancurannya." Demikian wasiat Nabi Muhammad shalla Allahu 'alaihi wa sallama yang semestinya dipedomani oleh semua umat manusia, apa pun agamanya.
Namun kenyataannya, banyak kerusakan dalam segala bidang karena diserahkan dan diurus oleh orang yang bukan ahlinya. Di antara penyebabnya adalah karena faktor kecerobohan, tertipu oleh penampilan, ketidaktahuan, dan terburu-buru percaya kepada orang lain. Padahal setiap pernyataan sangat perlu untuk diuji kebenarannya, dan setiap pengakuan harus bisa dibuktikan kenyataannya. Jika tidak, maka itu adalah pernyataan dan pengakuan yang tidak benar karena mengandung unsur dusta.
Kerusakan yang diakibatkan oleh bertaburnya para pendusta di berbagai bidang ilmu terkait kehidupan manusia amat kasat mata, dapat dijumpai dengan mudah dalam kehidupan nyata. Banyak urusan apa saja menjadi terbengkalai sia-sia, hancur binasa, karena diserahkan dan kemudian dikerjakan oleh orang atau pihak lain yang benar-benar bukan ahlinya. Mereka yang sebenarnya tidak memiliki otoritas dan spesialisasi di bidangnya pun aktif berebut untuk terlibat mengurusnya, tiada lain demi mendapatkan keuntungan materi semata.
Tak terkecuali dalam urusan agama, saat ini banyak orang beragama tiba-tiba saja merasa ahli di bidang agama. Padahal tidak diketahui belajar agama di mana, kepada siapa, berapa lama, apa saja referensinya yang mu'tabarah (otoritatif), dan entah sudah mengamalkan ilmunya atau tidak. Bahkan butuh syarat-syarat keilmuan dan kepribadian untuk tampil menyampaikan ajaran agama di hadapan orang banyak. Sedangkan ilmu-ilmu sebagai syarat dan sarana untuk memahami agama sangatlah banyak dan tidak gampang untuk menguasai sebagiannya, apalagi keseluruhannya.
Memuat Komentar ...