Peziarah Makam dari Berbagai Penjuru Negeri
LADUNI.ID, Jakarta - Jika anda sudah akrab dengan mesin pencari kitab seperti aplikasi Maktabah Syamilah, Al-Marji' Al-Akbar dan sebagainya, lalu anda ketik semisal:
وقبره مشهور يزار
"Makamnya terkenal dan diziarahi"
Akan anda temukan jumlah yang banyak di kitab-kitab biografi Ulama ahli hadis, seperti Siyar A'lam An-Nubala' dan Tarikh Al-Islam karya Al-Hafidz Adz-dzahabi, Al-Muntadzam karya Al-Hafidz Ibnu Jauzi, Lisan Al-Mizan dan Inba' Al Ghumr karya Al-Hafidz Ibnu Hajar, Al-Bidayah wa An-Nihayah karya Al-Hafidz Ibnu Katsir dll (seperti dalam gambar).
Semua ini menunjukkan bahwa ziarah ke makam para Ulama sudah berlangsung sejak masa Ulama Salaf dan tidak divonis Syirik.
Di Indonesia hal ini sama diamalkan. Terutama bagi Nahdliyyin yang tergabung dalam organisasi Nahdlatul Ulama. NU-lah yang secara tegas mengamalkan dan melestarikan cara ber-Islam sebagaimana yang telah dilakukan sejak ribuan tahun oleh mayoritas umat Islam.
NU bukan aliran dalam Islam, melainkan sebuah wadah bagi para ulama untuk mengamalkan ajaran Islam dengan sistem bermazhab.
Di Jawa Timur khususnya, keras sekali tuduhan ziarah syirik ke makam para wali dan haram melakukan perjalan jauh untuk ziarah kubur. Anehnya, di makam Ampel ini tambah semakin tidak pernah sepi.
(Ustadz Ma’ruf Khozin)
Memuat Komentar ...