Profil
Pondok Pesantren al-Ishlah didirikan oleh seorang mutakhorij Pondok Pesantren Luhur Dondong Mangkang (Pesantren tertua di Jawa Tengah) KH. Ihsan bin Mukhtar pada tahun 1927. Pondok pesantren ini pada awalnya adalah sebuah pesantren thoriqot yang kebanyakan santrinya lajo dari banyak daerah. Kemudian dalam waktu singkat pesantren itu pun mengajarkan kitab kuning. Pesantren al-Ishlah berlokasi di Jl. Kyai Gilang No. 35 Mangkangkulon Tugu Semarang, Tugu, Kota Semarang.
Setelah KH.Ihsan bin Mukhtar wafat pada tahun 1933, kepemimpinan pesantren diteruskan oleh putra menantunya, yaitu KH. Ihsan bin Ishak yang dibantu dua putra KH. Ihsan bin Mukhtar yaitu KH. Mahkfudz dan Muhammad Mahdum. Pada saat kepemimpinan KH. Ihsan bin Ishak ini pesantren tampak semakin berkembang.
Perkembangan jumlah santri semakin banyak ini diimbangi dengan penyediaan serta penambahan beberapa fasilitas, seperti kamar, aula, dan beberapa sarana, kendatipun masih tergolong sederhana. Pembangunan beberapa fasilitas itu pun sempat terhenti saat terjadi perang revolusi 1945. Pembangunan itu dimulai kembali pada tahun 1951. Kendatipun sudah cukup lama berdiri pondok pesantren itu belum mempunyai nama seperti halnya pondok-pondok pesantren yang lain. Pada tahun 1966, Nashori, seorang santri asal Kediri Jawa Timur mengusulkan nama “al-Ishlah”. Sebelumnya pondok pesantren ini terkenal dengan nama Pondok Pesantren “ Kauman Mangkang”.
Memuat Komentar ...