Institut Agama Islam (IAI) Al-Azhaar Lubuklinggau

 
Institut Agama Islam (IAI) Al-Azhaar Lubuklinggau

PROFIL
Berdirinya Institut Agama Islam (IAI) Al-Azhaar Lubuklinggau  ̶ yang sebelumnya bernama Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Azhaar Lubuklinggau ̶  tidak lepas dari desakan kebutuhan masyarakat dan pemerintah. Meningkatknya jumlah alumni Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) dari tahun ke tahun menunjukkan grafik menggemberikan yang dipicu oleh semakin banyaknya pembangunan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) oleh pemerintah Kota Lubuklinggau khususnya, dan belum lagi kalau melihat di kabupaten sekitarnya, seperti; Musi Rawas, Empat Lawang dan lain sebagainya. Juga menjadi pendorong di sisi lain. Saat itu Sekolah Lanjutan Atas (SLTA) yang berjumlah 26 buah, antara lain; 8 (Delapan) SMU Negeri, 6 (enam) SMU Swasta, 2(dua) SMK Negeri, 1(satu) STM Negeri,3 (tiga) SMK Swasta, 2 (dua) Madrsah Aliyah Negeri dan 4 (empat) Madrasah Aliyah Swasta, rata-rata setiap tahun melahirkan sebanyak 1.600 sampai dengan 1.800.

Dari sekian banyak alumni tersebut di Kota Lubuklinggau hanya terserap oleh STKIP, AKPER SWASTA, AKPER NEGERI, STIE, STIPER, dan hanya satu Sekolah Tinggi Agama Islam yang ikut menampung sebagaian kecil dari sekian banyak lulusan tersebut. Belum lagi ditambah persoalan baru, dimana Sekolah Tinggi Agama Islam Silampari pada waktu itu akan merger dengan Universitas Musi Rawas serta pindah ke lokasi baru, yaitu Ibu Kota Kabupaten Musi Rawas. Dengan begitu, maka Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Azhaar Lubuklinggau waktu itu akan menjadi satu-satunya Sekolah Tinggi Islam di Kota Lubuklinggau.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN