Rais Aam PBNU Ingatkan Soal Musibah Demografi Bagaikan Pisau Bermata Dua
LADUNI.ID, Banjar Jawa Barat - Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar mengungkapkan bahwa Indonesia akan mengalami bonus demografi dalam beberapa tahun ke depan. Bonus demografi ini seperti pisau bermata dua yang bisa berarti positif atau sebaliknya negatif jika tidak dikelola dengan baik.
"Menuju bonus demografi pada tahun 2035. Dan semoga bonus demografi tersebut bukan sebagai musibah demografi," ujarnya pada acara pembukaan Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar, Citangkolo, Kota Banjar, Jawa Barat, Rabu (27/2/2019).
Ia mengingatkan, dunia sudah semakin menunjukkan sifat pancarobanya: fitnah, tuduhan, suuzan, persaingan global yang tidak seimbang, dan fase revolusi industri.
"Marilah merenungkan dan merekonstruksi apa yang salah, apa yang benar yang telah ditanamkan oleh para pendahulu kita dalam bingkai trilogi ukhuwah: ukhuwah islamiyah (persaudaraan di internal umat Islam), ukhuwah wathaniyah (persadaraan kebangsaan), dan ukhuwah insaniyah atau basyariyah (persaudaraan kemanusiaan)," tutur Kiai Miftah, sapaan akrabnya.
Kiai Miftah mendorong berbagai perubahan tersebut direspons dengan baik, agar proses revolusi tetap melahirkan peradaban yang manusiawi. Secara khusus ia mengimbau warga NU untuk memperhatikan visi dasar, kontrol, strategi, dan program organisasinya.
Dampak Besar
Senada, Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj dalam pidato sambutan juga menyinggung dampak besar Revolusi Industri 4.0 yang bertumpu pada penggunaan massif teknologi informasi komunikasi berbasis internet (internet of things), kecerdasan buatan (artficial intelligent) dan analisis big data.
Memuat Komentar ...