Kenapa Berdoa di Makam Para Wali Sangat Dianjurkan Ulama?

 
Kenapa Berdoa di  Makam Para Wali Sangat Dianjurkan Ulama?

Semua dari kita berharap doa yang kita minta kepada Allah SWT diterima oleh-Nya, dalam arti dikabulkan. Kita untuk itu dianjurkan untuk menjaga adab-adab atau sejenis tata cara yang seharusnya dilakukan oleh orang yang meminta sesuatu dari Allah SWT.

Kedudukan do’a sangat tinggi dalam Islam. Orang yang tidak mau berdo’a adalah orang-orang yang sombong, yang menganggap dirinya lebih tinggi, lebih pandai, lebih kaya dari semua orang. Karena itu berdo’a dengan khusyu’ dan tawadhu’ sangat dianjurkan dalam agama Islam. Allah berfirman :

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina”. (AL-mu’min : 60).

Maka dari tulah sebagai seorang hamba yang beriaman, kita harus terus berusaha bagaimana doa kita akan diijabahi Oleh Allah. Dengan berbagai riyadhoh yang diajarkan oleh para ulama. Sebagaimana yang telah disampaikan oleh adz-Dzahabi.

قُلْتُ: وَالدُّعَاءُ مُسْتَجَابٌ عِنْدَ قُبُوْرِ اْلاَنْبِيَاءِ وَاْلاَوْلِيَاءِ وَفِي سَائِرِ الْبِقَاعِ، لَكِنْ سَبَبُ اْلاِجَابَةِ حُضُوْرُ الدَّاعِي وَخُشُوْعُهُ وَابْتِهَالُهُ، وَبِلاَ رَيْبٍ فِي اْلبُقْعَةِ الْمُبَارَكَةِ وَفِي الْمَسْجِدِ وَفِي السَّحَرِ وَنَحْوِ ذَلِكَ يَتَحَصَّلُ ذَلِكَ لِلدَّاعِي كَثِيْرًا وَكُلُّ مُضْطَرٍّ فَدُعَاؤُهُ مُجَابٌ (سير أعلام النبلاء للذهبي – ج 17 / ص 77)

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN