Akhirnya, Bigo Live Dibeli Perusahaan Live Streaming Terbesar China
LADUNI.id, Jakarta, CNN Indonesia -- Induk perusahaan Bigo Live kini dimiliki oleh perusahaan live streaming terbesar China, YY. YY mengumumkan telah membeli seluruh saham Bigo Live, perusahaan layanan video streaming asal Singapura, Senin (4/5).
Sebelumnya, YY masuk sebagai salah satu investor Bigo ada Juli lalu dengan menyuntikkan dana seri D sebesar US$272 juta.
Suntikan dana tersebut menjadikan YY sebagai pemegang saham terbesar Bigo yakni sebesar 31,7 persen. Kini YY telah membeli sisa 68,3 persen saham Bigo senilai US$1,45 miliar (Rp20,5 triliun), seperti dikutip Deal Street Asia.
YY merupakan perusahaan live streaming terbesar di China. Hubungan antara kedua perusahaan sudah sangat dalam.
Li Xueling, mantan wartawan di China yang juga dikenal dengan nama David Li adalah salah satu inisiator Bigo. Ia sengaja membuat Bigo di Singapura untuk mengetes apakah layanan video streaming ala China itu cocok untuk pasar di luar negaranya.
Saat itu Bigo dibuat mengikuti model bisnis YY. Platform ini mendapat persenan ketika pengguna membelikan hadiah bagi para artis yang mereka suka dengan hadiah virtual. Hadiah ini pun bisa diuangkan oleh para artis itu.
Pada kuartal empat 2018, YY berhasil membukukan pendapatan bersih US$675 juta (sekitar Rp9,5 triliun) dan mendulang keuntungan bersih sekitar US$100 juta (sekitar Rp1,4 triliun).
Pembelian Bigo ini akan menjadi pendorong besar bagi ambisi ekspansi YY ke ranah internasional. Di negara asalnya, 'kue' live streaming hanya terbagi antara YY, Huya, dan Douya. Huya dan Douyu dibekingi oleh Tencent, perusahaan yang dikenal dengan layanan pesan instan WeChat dan publisher game terbesar China.
Memuat Komentar ...