Kisah Teladan Istiqomah KH. Abdul Hadi Zahid Langitan

 
Kisah Teladan Istiqomah KH. Abdul Hadi Zahid Langitan
Sumber Gambar: Istimewa, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Malam baru saja berganti pagi. Langitan dini hari itu hening. Sejurus kemudian, sayup-sayup terdengar gemericik air. Siluet dini hari memperlihatkan lekuk sosok lelaki yang tengah membasuh wajah, tangan dan anggota badannya. Sosok itu sedang berwudhu, bersuci dari hadas kecil.

Tak berselang lama, lelaki tersebut sudah mengenakan sarung lengkap dengan baju takwa yang sederhana namun rapi. Setelah itu, lelaki tersebut menunaikan qiyamul lail. Beliau adalah KH. Abdul Hadi Zahid, pengasuh Pondok Pesantren Langitan periode tahun 1921-1971. Menjelang subuh, KH. Abdul Hadi berkeliling ke bilik-bilik santri. Tujuannya, membangunkan para santri. Tanpa terkecuali. Seluruh kamar didatangi. 

Setiap pagi, KH. Abdul Hadi istiqomah membangunkan para santri untuk menunaikan qiyamul lail dan shalat Subuh. Tidak pernah absen. Bahkan saat Langitan dilanda banjir, dengan menggunakan perahu gethek KH. Abdul Hadi tetap melakukan rutinitas tersebut.

Sikap KH. Abdul Hadi yang konsisten itu juga pada perilaku keseharian lainnya. Shalat berjamaah, shalat Dhuha, dan memberikan pengajian kepada para santri tak putus dijalankan. Bahkan saat KH. Abdul Hadi sakit, beliau tetap mengajar. 

Di kalangan Kiyai waktu itu, pribadi KH. Abdul Hadi yang istiqomah, sangat dikenal. Bahkan, sejumlah Kiyai terkemuka pernah ikut dalam pengajian tabarrukan. Sebut saja misalnya KH. Mahrus Ali, Lirboyo, dan KH. Ma’shum, Lasem.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN