Beberapa Arti Kafir: Catatan Untuk Haikal Hasan dan Tengku Zulkarnain

 
Beberapa Arti Kafir: Catatan Untuk Haikal Hasan dan Tengku Zulkarnain

LADUNI.ID, Jakarta - Berikut ini saya tulis catatan untuk Haikal Hasan yang tidak bisa membedakan pengertian bentuk tunggal dari kata al-kafir (الكافر) dari bentuk jamak ya, yaitu al-kuffar (الكفار) dan untuk Tengku Zul yang tidak mampu men-tashrif kata kafara (كفر), sehingga menjadi kafara--yukaffiru--kufran.

Catatan sederhana ini penting dibaca untuk menambah wawasan, agar dalam beragama kita tidak tertipu oleh orang-orang yang hanya mengandalkan penampilan lahiriah bagaikan ulama besar, namun nyatanya kosong dari ilmu, bahkan ilmu bahasa yang paling dasar (Ilmu nahwu dan Ilmu Sharaf). Tidak tertipu oleh mereka yang seperti tong kosong nyaring bunyinya .

Al-kufru (الكفر) artinya menutupi apa yang seharusnya tampak jelas. Al-kufran (الكفران) artinya menutupi nikmat dari pemberi nikmat dengan tidak mau mensyukurinya.
Kekafiran terbesar (أعظم الكفر) adalah mengingkari keesaan Allah, kenabian, atau syariat. Kata Al-kufran (الكفران) paling banyak digunakan untuk pengingkaran terhadap nikmat. Sedangkan kata Al-kufru (الكفر) paling banyak dipakai dalam kekafiran terhadap agama. Adapun kata al-kafur (الكفور) banyak dipakai pada pengingkaran terhadap kedua-duanya (yakni pengingkaran terhadap nikmat dan agama). Malam (الليل) disebut kafir (كافر) karena malam dengan kegelapannya menutupi segala sesuatu.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN