Apa Kabar KOPRI? Sebuah Refleksi Sambut Hari Perempuan Internasional
LADUNI.ID - Dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional (Internasional Women's Day) saya berupaya untuk menyajikan rangsangan yang sedikit provokatif kepada seluruh perempuan, lebih-lebih untuk kader-kader PMII Kopri yang terlihat paling gencar mencorongkan Kesetraan Gender. Untuk itu saya ingin memulainya dengan melontarkan pertanyaan sederhana, yakni seberapa jauhkah upaya yang dilakukan oleh Kopri untuk menepis stereotip masyarakat bahkan dunia tentang dirinya?.
.
Kesimpulan yang saya dapatkan dari ulasan kritis dalam kajian Cultural Studies adalah bahwa sebenarnya kesetaraan gender hanya digencarkan oleh mereka yang tidak puas akan posisinya di tengah-tengah masyarakat. Agar dapat disorot oleh dunia, mereka dengan lantang mengatasnamakan "setiap perempuan" dalam tiap langkah gerakannya yang kemudian diistilahkan dengan Emansipasi Perempuan, padahal tidak setiap perempuan merasakan ketertindasannya, bahkan justru mereka merasa nyaman dengan posisinya.
.
Di samping kegilaan di atas, kegilaan lain yang mereka afirmasi adalah bahwa di balik ketertindasan perempuan pasti ada ulah dari tangan-tangan lelaki. Bukankah kader-kader Kopri teramat sering mengadakan Sekolah Islam Gender (SIG) yang mengisyaratkan pembahasan perempuan dalam perspektif Islam yang menggambarkan keseimbangan antara lelaki dan wanita? tetapi mengapa penyampaiannya justru mengarah pada ecofeminisme yang menggambarkan lelaki sebagai penindas dan perempuan yang ditindas. Jujur saja, saya tidak habis pikir mengapa ketidaksetaraan gender itu dilawan dengan cara yang sama. Kemungkaran dibalas dengan kemungkaran.
Memuat Komentar ...