Menjawab Salam di Group WA, Ini Hukumnya
LADUNI.ID, Jakarta - Penggunaan aplikasi berbagi pesan di telfon sudah menjadi kebutuhan sehari-hari, tugasnya sudah hampir mengalahkan SMS. Selain bagi anak milenial, gunakan aplikasi berbagi pesan, seperti Whatsapp, sudah seperti nyawa.
Salah satu karakter dalam Whatsapp adalah singkat. Beberapa kata yang dikira panjang, maka akan dilepaskan agar tidak terlalu lama, termasuk juga salam. Begitu juga orang yang membalas salam tersebut, terkadang juga menggunakan kata yang singkat, bahkan beberapa orang tidak menjawabnya, dengan alasan karena salamnya melalui whatsapp. Lalu bagaimana menjawab salah di grup whatsapp?
Imam an-Nawawi dalam al-Adzkar an-Nawawi mengatakan bahwa orang masih mendapatkan keutamaan atau menggugurkan saat menjawab salam adalah minimal suaranya dibaca oleh muslim lain sebagai lirih.
Namun jika suaranya tidak diterima oleh orang lain, maka diminta menjawab salam yang masih ada.
فصل: وأقل السلام الذى يصير به مسلما مؤديا سنة السلام أن يرفع صوته بحيث يسمع المسلم عليه, فإن لم يسمعه لم يكن آتيا بالسلام, فلا يجب الرد عليه, وأقل ما يسقط به فرض رد السلام أن يرفع صوته بحيث يسمع المسلم, فإن لم يسمعه لم يسقط عنه فرض الرد ، ذكرهما المتولى وغيره.
“Pasal: Salam yang paling sedikit (minima), yang membuat seorang muslim mendapatkan keutamaan dan kesunahan meminta salam adalah dengan mengeraskan suaranya sekiranya muslim lain (yang diberi salam) dapat mendengarnya. Jika muslim yang lain tidak dapat membicarakannya maka salam ini tidak dapat diketegorikan sebagai salam (yang disunnahkan), dan tidak wajib menjawab salam tersebut. Sementara menjawab salam yang minimalis, yang membuat seseorang (yang diberikan salam) sambil mengambilnya untuk menjawab salam adalah dengan mengeraskan suaranya sekiranya muslim lain mendengar. Jika tidak mendengar, maka jawablah menjawab salam ini tidak gugur. Hal ini mengeluarkan pendapat al-Mutawalli dan ulama lain.
Memuat Komentar ...