Adab Bertakziyah: Pedoman Islami dalam Menghormati Orang yang Berduka

Laduni.ID, Jakarta - Takziyah atau melayat adalah tindakan mengunjungi seseorang yang sedang mengalami musibah kematian anggota keluarga atau kerabat dekatnya. Laki-laki yang bertakziyah disebut mu’azziyin, sementara perempuan disebut mu’azziyat. Para ulama umumnya sepakat bahwa hukum bertakziyah adalah sunnah. Oleh karena itu, setiap Muslim sangat dianjurkan untuk bertakziyah guna menguatkan jiwa dan perasaan orang yang sedang berduka agar mereka memiliki kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi musibah tersebut.
Terkait dengan takziyah, Imam Al-Ghazali dalam risalahnya yang berjudul Al-Adab fid Din, yang terdapat dalam Majmu'ah Rasail Al-Imam Al-Ghazali (Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah, hlm. 437), menyebutkan empat adab bertakziyah sebagai berikut:
آداب المعزّي: خفض الجناح، وإظهار الحزن، وقلة الحديث، وترك التبسم فإنه يورث الحقد
“Adab orang yang bertakziyah adalah 'merendahkan diri', menampakkan kesedihan, tidak banyak berbicara, dan tidak mengumbar senyum karena dapat menimbulkan rasa tidak suka.”
Dari kutipan di atas, dapat dijelaskan empat adab dalam bertakziyah sebagai berikut:
Pertama, menghindari hal-hal yang tidak pantas atau tabu. Bertakziyah jelas berbeda dengan menghadiri acara perayaan seperti pesta pernikahan. Oleh karena itu, cara berpakaian dalam bertakziyah sebaiknya tidak disamakan dengan busana yang dikenakan saat menghadiri pesta, yang cenderung glamor. Begitu pula, tata rias atau penggunaan parfum sebaiknya tidak berlebihan. Suasana takziyah adalah suasana berkabung, bukan perayaan. Oleh karena itu, berpakaian dan berdandanlah dengan sewajarnya, tetap menjaga kesopanan dan kepatutan.
UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN
Support kami dengan berbelanja di sini:
Memuat Komentar ...