Waspada..! Emak-Emak Penyebar Fitnah, Perempuan NU Jangan Kalah
LADUNI.id, Jepara - Kaum perempuan Nahdlatul Ulama (NU) diminta bisa menjadi juru bicara (jubir) untuk menjelaskan berbagai fitnah yang menyerang siapa pun, khususnya yang menimpa kepada organisasi maupun tokoh-tokoh dan kiai NU. Termasuk fitnah kepada pejabat negara.
"Namun jangan sampai jawab fitnah dengan fitnah," ujar Ketua umum Jaringan Perempuan Nahdlatul Ulama (JPNU) Ida Fauziah dalam Rapat Koordinasi JPNU Jepara, di Jepara, Jumat (15/3). Rakor diikuti perwakilan pengurus Muslimat, Fatayat, dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU).
Ida menambahkan, sampai saat ini masih ada 9 jutaan masyarakat yang percaya akan fitnah-fitnah yang ditujukan pada pemerintah. Apalagi ada pihak-pihak tertentu yang menyebarkan fitnah tersebut dari rumah ke rumah warga secara sistematis.
"Memang kebohongan atau fitnah yang dimunculkan terus-menerus, bisa saja membuat orang akhirnya percaya," katanya.
Atas dasar itu, kata Ida, kaum perempuan NU tidak boleh kalah dengan emak-emak yang menyebarkan fitnah itu. Kaum perempuan NU bisa menangkalnya melalui berbagai saluran yang dimiliki.
"Ibu-ibu Muslimat, Fatayat punya jamaah pengajian," jelasnya.
Ida juga mengingatkan, agar pada pemilu tahun ini, perempuan NU benar-benar datang ke tempat pemungutan suara (TPS). Termasuk mengajak seluruh keluarganya, untuk selanjutnya memilih pasangan yang berpihak kepada pesantren dan NU.
Memuat Komentar ...