Rosulullah dari Pasuruan, Sebuah Kisah Kewalian
LADUNI.ID, Jakarta - Pernah suatu ketika Mbah Yai Hamid Pasuruan akan berkunjung ke Pesantren Zainul Hasan Genggong, sekaligus sowan kepada Al'arif billah KH. Moh Hasan. Pada saat itu Mbah Hamid belum masyhur. Bahkan alat komunikasi pun tak secanggih saat ini.
Akan tetapi KH. Moh. Hasan mengetahui bahwa Kiyai Hamid akan ke Genggong. Beliau (KH. Moh. Hasan) seraya berpesan kepada Khodimnya. "Cung, sekejek gik bekal rabu Rosulullah dari Pasuruan, menabi pon rabu pakon becot gi cung (Nak, sebentar lagi akan datang Rosulullah dari pasuruan. Kalau sudah datang, suruh masuk ya nak)."
Si Khodim agak bingung dengan dawuh KH. Moh. Hasan. "Kok ada ya, Rosulullah dari Pasuruan," kata si khodim didalam hatinya.
Tidak lama kemudian, datanglah seorang tamu dan disambut oleh khodim tadi.
“Assalamualaikum,” kata si tamu.
“Waalaikum salam,” Jawab khodim.
“Asallah dari kak dimmah (asalnya dari mana),” khodim bertanya kepada tamu tersebut.
“Abdinah dari Pasuruan (saya dari pasuruan),” jawab tamu tersebut.
Sekekita itu si khodim kaget. “Apa ini Rosulullah dari Pasuruan yang didawuhkan KH. Moh. Hasan tadi,” didalam benak si khodim. Lalu si khodim mempersilahkan tamu tersebut masuk.
Di dalam ruang tamu, Kyai Hamid disambut haru oleh KH. Moh. Hasan. Beliau berdua saling bepelukan dan sama-sama
Memuat Komentar ...