Tahun 632 M: Begini Pesan Rasulullah SAW Sebelum Wafat
Laduni.ID, Jakarta - Sebelum Malaikat Izrail diutus oleh Allah SWT untuk melaksanakan tugas mengambil nyawa Nabi Muhammad SAW, Allah SWT memberikan pesan khusus kepada Malaikat Jibril. Pesan ini menjadi penanda bahwa momen tersebut sangat istimewa dan memerlukan perhatian khusus dari para malaikat yang terlibat.
“Hai Jibril, jika kekasih-Ku menolaknya, laranglah Izrail melakukan tugasnya!”
Sungguh berharganya manusia yang satu ini yang tidak lain adalah Nabi Muhammad SAW.
Di rumah Nabi Muhammad SAW ketika beliau sedang terbaring sakit, tiba-tiba dari luar pintu terdengar suara seorang yang berseru mengucapkan salam.
“Bolehkah saya masuk?” tanya orang tersebut.
Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk sambil berkata dengan sopan, “Maafkan lah, ayahku sedang demam,” kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.
Kemudian Fatimah kembali menemani Nabi Muhammad SAW yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah,
“Siapakah itu wahai anakku?”.
“Tak tahulah ayahku, sepertinya orang baru, karena baru sekali ini aku melihatnya,” tutur Fatimah lembut.
Lalu, Rasulullah SAW menatap putrinya dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bagian demi bagian wajah anaknya itu hendak ia kenang.
“Ketahuilah wahai putriku, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dia lah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah
UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN
Kunjungi Juga
- Pasarkan Produk Anda dengan Membuka Toko di Marketplace Laduni.ID
- Profil Pesantren Terlengkap
- Cari Info Sekolah Islam?
- Mau Berdonasi ke Lembaga Non Formal?
- Siap Berangkat Ziarah? Simak Kumpulan Info Lokasi Ziarah ini
- Mencari Profil Ulama Panutan Anda?
- Kumpulan Tuntunan Ibadah Terlengkap
- Simak Artikel Keagamaan dan Artikel Umum Lainnya
- Ingin Mempelajari Nahdlatul Ulama? Silakan
- Pahami Islam Nusantara
- Kisah-kisah Hikmah Terbaik
- Lebih Bersemangat dengan Membaca Artikel Motivasi
- Simak Konsultasi Psikologi dan Keluarga
- Simak Kabar Santri Goes to Papua
Memuat Komentar ...