Membaca Sayyidina Saat Shalat
Laduni.ID, Jakarta - Melafalkan Allahumma shalli 'ala Muhammad adalah sesuai dengan arahan Rasulullah dalam bershalawat dan bershalat. Namun, menambahkan sayyidina sehingga menjadi 'Allahumma shalli 'ala sayyidina Muhammad'
اللهم صل على سيدنا محمد
adalah mengedepankan etika (adab), dan dapat dibenarkan. Rasulullah sendiri adalah seorang Sayyid. Karena itulah beliau pernah bersabda, "Ana sayyidu waladi Adam."
Baca Juga: 0329. Sering Terjadi, Ini Hukum Menempelkan Kaki dengan Kaki Orang Lain dalam Shalat
Sahabat beliau, misalnya Abdullah ibn Mas'ud juga mempunyai shalawat dengan penyebutan Sayyidina, yaitu
اللهم اجعل صلواتك ورحمتك وبركاتك على سيد المرسلين
Para ulama sepakat atas kebolehan menambah lafad sayyidina sebelum Muhammad. Syaikh Ibrahim al-Bajuri dan Syaikh Ibn Abdis Salam memilih pendapat bahwa menambahkan sayyidina itu lebih utama, karena hal ini adalah bagian dari etika kepada Nabi, dan berpijak pada kaidah bahwa menjaga etika itu lebih utama daripada mengerjakan perintah, 'Mura’atul Adab afdhalu minal imtitsal.'
Disebutkan dari Syekh Izz ibn Abdissalam bahwa menambah gelar 'sayyid' dalam shalat didasari perbedaan pendapat, apakah yang utama itu mengikuti perintah Rasulullah atau melaksanakan etika? Aku berkata: "Yang jelas bagiku dan yang aku lakukan di dalam shalat, atau lainnya adalah menyebut gelar Sayyid.
Memuat Komentar ...