Fenomena Egg Boy yang salah!
LADUNI.ID, Jakarta - Pasca serangan teroris di Christchurch hari Jumat lalu, ada seorang anak muda Australia, berkulit putih, yang menyerang seorang senator Australia yang dianggap rasis dan sering mengeluarkan pernyataan-pernyataan bernada rasis yang menyudutkan kaum imigran, terutama dari Timur Tengah dan beragama Islam.
Banyak orang yang memuji tindakan anak muda ini lewat postingan-postingan di media online. Anak muda ini dianggap sebagai anak yang berani, karena melakukan aksi nyata melawan seorang rasis.
Ini fenomena yang aneh dan salah karena secara tidak langsung orang-orang yang memuji anak ini telah mendukung tindakan persekusi, tindakan ekstrajudicial, bahkan tindakan kekerasan, terlepas dari apa yang dilakukan oleh sang korban.
Apa jadinya kalau ternyata tindakan anak ini malah mendatangkan dukungan yang lebih kepada sang senator itu?
Apa jadinya kalau orang kemudian membongkar jejak digital korban-korban serangan teroris kemaren, termasuk korban asal Indonesia, alm. Lilik Abdul Hamid yang mendukung khilafah, yang siap untuk Jihad total, atau yang secara implisit mengatakan orang Kafir alias Non Muslim itu dungu?
Bagaimana jika anak muda itu bukan seorang kulit putih tetapi seorang berkulit gelap, berjenggot dan imigran? Apakah dia akan mendapat dukungan terhadap aksi kekerasan yang dia lakukan itu? Rasa-rasanya, dia malah akan dicaci-maki karena dianggap memprovokasi sentimen anti imigran.
Ini membuktikan bahwa di saat kekerasan itu sejalan dengan narasi kita, maka secara tidak langsung kita cenderung permisif terhadapnya. sama persis dengan kekerasan dan persekusi yang sangat sering terjadi di negara ini dimana banyak orang yang permisif, karena secara tidak langsung justifikasinya bersentuhan dengan identitas mereka.
Memuat Komentar ...