Ternyata Istighatsah adalah Amalan Para Ulama Shalaf dan Khalaf

 
Ternyata Istighatsah adalah Amalan Para Ulama Shalaf dan Khalaf

Ternyata para ulama salaf dan khalaf melakukan istighotsah kepada selain Allah, yakni meminta pertolongan kepada seorang nabi atau wali atau mendatangi makam mereka dengan keyakinan bahwa nabi dan wali hanya sebab, sedangkan pemberi pertolongan sesungguhnya adalah Allah. Ini sangat berbeda dengan yang dikesankan oleh sebagian orang bahwa para ulama salaf menganggap istighotsah, tawassul, tabarruk sebagai syirik dan kufur. 

Berikut ini sebagian fakta sejarah bahwa para ulama salaf dan khalaf melakukan istighotsah dengan selain Allah, tetapi tetap dengan keyakinan bahwa nabi dan wali hanya sebab, sedangkan pemberi pertolongan sesungguhnya adalah Allah.

• Ad-Darimi meriwayatkan dalam Sunan-nya dengan sanad yang Laa Ba'sa bihi dari Abu al Jawza’ ia mengatakan: “Suatu ketika penduduk Madinah terkena paceklik yang parah, hingga mereka mengadu kepada ‘Aisyah, maka ‘Aisyah mengatakan: Lihatlah dan datangi kuburan Nabi, lalu buatlah di atasnya celah atau lubang ke arah langit sehingga tidak ada bagian dari atap yang menghalangi antara kuburan dengan langit. Maka mereka melaksanakan petunjuk Ummul Mukminin ‘Aisyah tersebut dan akhirnya turun hujan deras hingga rerumputan tumbuh dan unta-unta kegemukan, hingga tahun tersebut dinamakan “Aam al Fatq”, yakni tahun pada saat binatang-binatang ternak waktu itu gemuk-gemuk dan melimpah gajih dan dagingnya.”

Faedah Atsar: Dalam hadits ini, Ummul Mukminin ‘Aisyah memerintahkan penduduk Madinah agar mendatangi kuburan Nabi dan membuka atapnya sebagai bentuk Mubalaghah dalam beristisyfa’ dan beristighotsah dengan beliau sebagaimana dikatakan oleh Syekh Ali al Qari dalam Syarh Misykaat al-Mashaabiih. Kisah ini terjadi setelah kisah Umar dan sahabat Bilal bin al-Harits al-Muzani di atas.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN