Kisah Pemuda yang Meminta Izin Berzina kepada Rasulullah
Laduni.ID, Jakarta - Banyak penjelasan dalam Al-Qur'an dan hadis yang menggambarkan keunggulan akhlak Rasulullah SAW. Sebagai utusan yang Allah SWT utus untuk memperbaiki hubungan antar manusia, Rasulullah SAW selalu mengedepankan kelembutan dan tata cara yang baik dalam upaya dakwahnya. Pendekatan yang lembut ini tidak hanya diterapkan kepada mereka yang dengan tulus mematuhi perintah Allah SWT, tetapi juga kepada orang-orang yang terlibat dalam pertarungan untuk melakukan dosa terang-terangan, beliau selalu mengingatkan mereka dengan cara yang baik.
Diantara pendapat yang mengulas cara baik Rasulullah SAW dalam mengingatkan orang yang terang-terangan meminta izin kepada beliau untuk bermaksiat, adalah sebuah berita yang disampaikan sendiri oleh Imam Ahmad bin Hanbal dalam kitab musnadnya:
Ini adalah sebuah kisah yang menggambarkan betapa pentingnya kesadaran moral dan keutamaan dalam agama Islam. Diriwayatkan dari Abu Umamah r.a, suatu ketika ada seorang pemuda datang kepada Rasulullah SAW dengan maksud meminta izin untuk berzina. Namun, reaksi yang sangat tegas dari Rasulullah dan para sahabat yang hadir menunjukkan betapa seriusnya Islam menghormati nilai-nilai moral dan kehormatan.
Para sahabat dengan cepat mengusir pemuda tersebut seraya berkata "cukup, cukup", menegaskan bahwa tindakan yang dimaksud tidak dapat diterima. Rasulullah SAW kemudian mendekati pemuda itu dan dengan bijak mengajukan pertanyaan yang menggugah hati nurani. Beliau bertanya apakah pemuda itu akan rela jika ibunya, saudara perempuannya, atau bahkan bibinya dizinahi oleh orang lain.
Memuat Komentar ...