Yahudi Masuk Islam tanpa Didemo karena Puncak Agama adalah Cinta

 
Yahudi Masuk Islam tanpa Didemo karena Puncak Agama adalah Cinta

LADUNI.ID, Jakarta - Suatu ketika Nabi Muhammad masuk ke dalam pemukiman Yahudi. Di situ ada seorang perempuan setengah tua yang buta sedang menjelek-jelekkan Nabi Muhammad sampai keluar keringat.

Setidaknya, seminggu sekali perempuan itu pidato menjelekkan Nabi Muhammad, namun Nabi Muhammad justru iba melihat perempuan tersebut karena keluar keringat tanda lelah. Nabi pulang dan membelikan sup yang paling enak untuk nantinya diberikan kepada perempuan Yahudi itu.

Kemudian, Nabi pun menyuapi orang yang sudah menjelekkannya itu. Nabi Muhammad menyuapi orang Yahudi. Sampai tiga kali saban minggu, Nabi Muhammad datang dan menyuapi.

Ketika Nabi wafat, Abu Bakar Ash-Shiddiq menggantikan dan meniru persis seperti apa yang dilakukan Kanjeng Nabi. Yakni menyuapi perempuan Yahudi itu.

Begitu menyuapi, tangan Abu Bakar dipegang dan kemudian ditanya, “kamu siapa? Kamu bukan yang kemarin”.

Abu Bakar menyanggah dengan mengatakan bahwa dirinya-lah yang biasa menyuapi. Tapi perempuan Yahudi itu menjadi ragu.

“Bukan, bukan. Yang kemarin enak, lembut. Tapi sekarang kasar. Siapa kamu? Kamu bukan yang kemarin,” kata perempuan Yahudi kepada Abu Bakar.

Seketika itu, Abu Bakar menangis. Perempuan Yahudi itu menanyakan kenapa Abu Bakar menangis. “Kenapa kamu menangis ketika aku tanya siapa kamu?”.

Abu Bakar akhirnya mengaku. Kata Abu Bakar, “betul saya bukanlah yang kemarin. Saya Abu Bakar, yang kemarin Muhammad. Muhammad nabi saya.”

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN