Cermin Ilahi
LADUNI.ID - Seluruh nabi yang juga dianugrahi pangkat rohani sebagai rasul mendapatkan risalah dan tajalli dari Allah Ta'ala. Selain disesuaikan dengan kesiapan spiritual mereka masing-masing, risalah dan tajalli hadiratNya itu juga dibikin sepresesif mungkin dengan kapasitas umat dari setiap rasul di mana mereka diutus. Sehingga dapat dipastikan bahwa setiap nabi yang diutus itu memang memiliki korelasi spiritual yang "sepadan" dengan masing-masing umat mereka. Demikian juga dengan ajaran Ilahi yang disampaikan oleh para utusan itu kepada umat masing-masing.
Maka, apa boleh buat, atas nama "keterbatasan" yang menggelayut pada diri para rasul itu, mereka lalu hanya diutus kepada kaum mereka semata. Juga hanya pada periode tertentu. Tidak lebih dari itu. Menjadi jelas kemudian kenapa para rasul yang selain Nabi Muhammad Saw itu tidak ada yang diutus kepada seluruh umat manusia di alam raya. "Kouta" mereka tidak cukup untuk hal itu.
Di samping mengindikasikan tentang "keterbatasan" mereka, peta tentang kerasulan seperti itu juga mengisyaratkan adanya "ketidakterbatasan" kerasulan yang disandang oleh Khatamun Nabiyyin Saw, baik yang berkaitan dengan cakupan horizontalnya maupun yang terhubung dengan babakan periodiknya.
Tentu saja luasnya cakupan kerasulan yang hanya dispesifikasikan kepada putra 'Abdullah Saw itu dengan gamblang menunjukkan kepada kita semua bahwa segala sesuatu di alam raya ini, baik secara spiritual maupun secara material, tak lain dimunculkan oleh Allah Ta'ala dari cahaya primordial nabi yang paling memukau secara lahir dan batin itu. Karena beliau merupakan satu-satunya alasan penciptaan semesta ini. Tak ada yang lain lagi.
Memuat Komentar ...