Pendidikan Moderasi di Majelis Taklim Itu Penting

 
Pendidikan Moderasi di Majelis Taklim Itu Penting

LADUNI.ID, Jakarta - Perbedaan menjadi suatu keniscayaan yang tidak dapat dihindarkan di bumi Indonesia. Warna-warni identitas itu menjadi pemandangan indah. Namun, terkadang hal ini menjadi jurang pemisah jika tidak saling mengerti satu sama lain. Hal ini terjadi dalam beberapa kasus yang mengakibatkan beberapa pihak terugikan.

Melihat hal tersebut, pada tahun 2018, Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama melakukan penelitian yang fokus pada pendidikan moderasi di majelis taklim. Penelitian dilakukan guna mengetahui tiga hal, yakni pengetahuan nilai tawasut (moderasi), tasamuh (toleransi), dan wathaniyah (kebangsaan); penghayatan atau sikap tentang tiga hal tersebut; dan pengamalannya.

Penelitian dilakukan di 15 kabupaten dan kota yakni Medan, Bangka, Lampung Selatan, Kuningan, Bandung, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Semarang, Surakarta, Yogyakarta, Surabaya, Landak, Manado, Ambon, dan Denpasar. Penelitian melibatkan 150 lembaga majelis taklim, serta 1500 jamaah. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa aspek pengetahuan pendidikan moderasi di majelis taklim tergolong kategori rendah. Angkanya hanya sebesar 45,14 persen.

Aspek pengetahuan pendidikan moderasi ini meliputi nilai-nilai tawasut sebesar 40,75 persen; tasamuh sebesar 50 persen, dan wathaniyah sebesar 44,67 persen. Pengetahuan tentang nilai-nilai tasamuh lebih dominan dibanding dengan tawasut

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN