Belajar dari Kesalahan
Laduni.iD, Jakarta - Manusia adalah makhluk yang memiliki kelemahan dan kesalahan. Tidak ada manusia yang sempurna, dan setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan dalam hidupnya. Manusia merupakan makhluk yang lemah, terbukti dari ketidakmampuannya untuk mandiri sejak bayi. Berbeda dengan makhluk lain seperti ayam yang bisa langsung berjalan dan mencari makan setelah keluar dari telurnya, manusia membutuhkan bantuan untuk memenuhi kebutuhan dasarnya. Manusia juga tidak dilengkapi dengan alat pertahanan fisik seperti binatang lainnya, seperti taring atau cakar.
Ketergantungan manusia ini menunjukkan bahwa manusia membutuhkan bimbingan, arahan, dan motivasi dari orang lain sepanjang hidupnya. Meskipun manusia tumbuh dewasa, ia tetap memerlukan pertolongan orang lain. Ketergantungan ini menjadi bukti bahwa manusia merupakan makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain.
Itu sebabnya manusia harus sadar bahwa dirinya memang sangat lemah dan lemah. Keadaan manusia seperti ini sudah dijelaskan oleh Allah SWT dalam firman-Nya QS. Ar-Rum 30:54;
اَللّٰهُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ ضَعْفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنْۢ بَعْدِ ضَعْفٍ قُوَّةً ثُمَّ جَعَلَ مِنْۢ بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفًا وَّشَيْبَةً ۗيَخْلُقُ مَا يَشَاۤءُۚ وَهُوَ الْعَلِيْمُ الْقَدِيْرُ (٥٤)
“Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.”
Memuat Komentar ...