Kemenag dan Perhiasan Berlian Miliaran Rupiah yang Dikembalikan ke KPK
LADUNI.ID, Jakarta - Sejak politisi muda Romahurmuzy dan dua aparat Kementerian Agama ditangkap KPK Jumat (15/3/19) lalu, entah sudah berapa orang menghubungi saya, mulai dari berbagai daerah di Indonesia sampai mukimin di Makkah, Saudi Arabia. Sebagian besar mengontak saya via Whatsapp, beberapa lainnya menelepon saya langsung. Intinya mereka ingin segera tahu apakah Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin terlibat, langsung atau tidak langsung, dalam dugaan pat-gulipat distribusi jabatan di Kemenag.
Setelah KPK menyebarkan informasi bahwa mereka menemukan uang sejumlah Rp 180 juta plus 30.000 dolar AS di ruang kerja Lukman, pesan WA di HP saya lebih membanjir. Orang yang tak menghubungi saya dua tahun lalu saja tiba-tiba berkirim tanya. Ada yang benada prihatin dan sedih, ada yang cuma kepo, ada juga yang sinis – misalnya dengan mengirim ikon ejekan tertentu. Tapi, semuanya saya tanggapi positif lewat sebuah copy paste pendek: ‘’Setahu saya Menag bersih, tidak main uang kotor. Itu kan bisa uang apa saja, mungkin honor-honor yang dikumpulkan, dana taktis, atau dana apa saja. Kita tunggu saja penyelidikan KPK.’’
Saya sendiri tidak tahu mengapa mereka menghubungi saya, padahal saya bukan staf ahli atau staf khusus Menag yang lebih tahu banyak tentang Kemenag. Saya cuma seorang dosen sekaligus kawan lama. Kebetulan kami sering bertemu Sabtu atau Minggu pagi di Ragunan untuk lari pagi bersama sambil sekali-sekali melihat kunyuk bergelantungan, binturong tidur, atau kuda nil berendam. Setelah itu biasanya kami minum teh hangat dan sarapan bareng, ngobrol dari Barat ke Timur, lalu pulang.
Memuat Komentar ...