Hukum Anak Laki-laki yang Menjadi Wali Nikah Ibunya

 
Hukum Anak Laki-laki yang Menjadi Wali Nikah Ibunya

PERTANYAAN :

Assalamu ‘alaiku, maaf mau bertanya; Bolehkan anak kandung (laki laki) menjadi wali nikah ibu kandungnya? Mohon penjelasannya, syukran.

JAWABAN :

Wa’alaikumus salam.  Anak laki-laki menjadi wali nikah ibunya dalam lintas 4 madzhab :

- Hanafiyah dan Malikiyyah : Sepakat yang paling berhaq menjadi wali nikah adalah anaknya 

- Syafi’iyah : Mutlaq tidak boleh anak menjadi wali ibunya. Anak tidak ada haq kewalian atas ibunya. 

- Hanabilah : Anak masuk runtutan yang berhaq menjadi wali setelah ayah, kakek baru si anak. 

 

Catatan : 

Untuk masalah tartib (sesuai urutan) yang berhaq menjadi wali nikah ada khilaf juga :

1. Hanafiyyah,Hanabilah dan Syafi'iyyah, wajib sesuai urutanya. 

2. Malikiyah tidak wajib tartib (sesuai urutanya) melainkan di anjurkan tartib. 

Wallahu a’lam. 

 

- Fiqhu Madzahibul Arba'ah :

اتفق الشافعية، والحنابلة على أن حق الأولياء غير المجبرين الأب، ثم الجد.  وخالف المالكية فقالوا: إن أحقهم بالولاية الابن ولو من زنا، بمعنى أن  المرأة إذا تزوجت بعقد صحيح صارت ثيباً، ثم زنت وجاءت بولد يكون مقدماً على  الأب والجد. أما إذا زني بها قبل أن تتزوج بعقد صحيح وجاءت من هذا الزنا  فإنه لا يقدم على الأب في هذه الحالة لأن الزنا عندهم لا يرفع البكارة  فيكون الأب ولياً مجبراً، والكلام في غير المجبر، ووافقهم الحنفية على أن  أحق الأولياء في النكاح الابن.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN