Menikah dengan Niat yang Benar: Antara Martabat, Harta, dan Agama

 
Menikah dengan Niat yang Benar: Antara Martabat, Harta, dan Agama
Sumber Gambar: Pinterest, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Bagi kalian yang akan melangsungkan pernikahan dalam waktu dekat, tentu ada rasa berdebar-debar menanti hari istimewa tersebut. Pernikahan bukan sekadar momen bahagia, tetapi juga awal dari kehidupan baru yang penuh dengan tantangan dan ujian. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami niat dan tujuan dalam pernikahan agar mendapatkan keberkahan dalam rumah tangga.

Dalam kitab Hilyatul Auliya’, terdapat kisah menarik yang dapat menjadi bahan renungan bagi setiap calon pengantin. Kisah ini diriwayatkan dari seorang tabi’in besar, Sufyan bin ‘Uyainah. Diceritakan bahwa seorang pria datang kepada Sufyan dan mengeluhkan istrinya dengan berkata,

يَا أَبَا مُحَمَّدٍ، أَشْكُو إِلَيْكَ مِنْ فُلَانَةَ – يَعْنِي امْرَأَتَهُ – أَنَا أَذَلُّ الأَشْيَاءِ عِنْدَهَا وَأَحْقَرُهَا

“Wahai Abu Muhammad, aku mengeluhkan si fulanah (istriku), aku adalah sesuatu yang paling rendah dan paling hina di mata istriku.”

Sufyan pun menundukkan kepalanya sejenak lalu berkata,

لَعَلَّكَ رَغِبْتَ إِلَيْهَا لِتَزْدَادَ عِزًّا

“Mungkin engkau dahulu menikah dengannya karena ingin menaikkan derajat dan martabatmu?”

Pria itu menjawab, “Benar, wahai Abu Muhammad.”

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN