Rocky Gerung Itu Gimmick!

 
Rocky Gerung Itu Gimmick!

LADUNI.ID, Jakarta - Saya sangat beruntung ketika lulus dari IPB (yang kecepeten itu), sambil meneruskan kuliah di UI. Sempat beberapa saat bekerja langsung di bawah Dr. Rhenald Kasali, yang pada waktu itu masih sebagai Pemimpin Redaksi Majalah Usahawan Indonesia (MUI). Sebuah majalah alternatif di bawah Fakultas Ekonomi UI, yang beredar secara terbatas. Sebenarnya ini majalah yang tanggung, akademis sama sekali tidak, tapi populer juga bukan.

Saat itu sebagai reporter pemula, saya berkesempatan mengenal banyak sekali nama besar, yang tentu saja di masa itu sangat super sibuk. Maklumlah mereka adalah para "economist" yang pegang kendali di banyak sektor. Dari sini pula, saya tahu bahwa banyak tulisan yang dibikin "atas nama" mereka, yang sebenarnya adalah tulisan ulang para wartawan (seperti saya).

Hasil wawancara mendalam, walau juga tidak mendalam-dalam amat. Pola ini kemudian diadaptasi oleh banyak media untuk menaikkan oplah, terutama grupnya Jawa Pos. Diawali dan diperkuat setelah Ramadhan Pohan Full keluar dari MUI, sehingga koran ini seolah mampu menghadirkan penulis-penulis besar di media mereka. Bukti bahawa diperlukan bentuk manipulatif yang terpaksa dilakukan demi membangun reputasi (halah!).

Kembali pada Rhenald Kasali, saya bersaksi bahwa ia adalah guru yang sangat baik. Dari pribadi seperti dia, kita sangat banyak bisa belajar. Saya tak bisa menemukan orang yang bisa merubah ilmu marketing

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN