Penjelasan Isra’ Mi’raj dalam Konteks Kemajuan Teknologi Masa Kini
LADUNI.ID, Pada tanggal 27 Rajab, umat Islam selalu memperingati Isra’ Mi’raj yang merupakan perjalanan Rasulullah dari Masjidil Haram menuju Sidratul Muntaha untuk menerima perintah shalat. Ini merupakan proses spiritual yang sangat dalam yang menghubungkan umat manusia dengan Allah melalui shalat yang dijalankan selama lima kali dalam satu hari. Peristiwa tersebut tetap relevan dalam konteks era teknologi sekarang ini.
Kemajuan teknologi juga telah mampu mengurangi waktu secara signifikan untuk mengerjakan berbagai hal. Rasulullah juga berhasil “menegosiasikan” jumlah shalat yang seharusnya 50 kali menjadi hanya 5 kali atau hanya sepersepuluhnya. Dengan demikian umat Nabi Muhammad diharapkan bisa melakukan banyak urusan kehidupan dunia lainnya.
Banyak aspek kehidupan yang dilakukan secara manual pada era Rasulullah hidup, kini dilakukan secara sangat efisien berkat teknologi. Mungkin dalam banyak hal, persentase efisiensinya lebih tinggi dibandingkan sepersepuluhnya. Perjalanan ibadah haji yang dulu menggunakan kapal laut sehingga membutuhkan waktu berbulan-bulan, kini hanya perlu waktu delapan jam. Kita bisa melihat dengan waktu nyata kejadian-kejadian di seluruh dunia. Teknologi pula yang memungkinkan manusia menjelajahi angkasa luar.
Dalam kondisi demikian, seharusnya manusia mampu memanfaatkan kehidupannya untuk hal-hal yang lebih produktif karena hal-hal yang sebelumnya harus dikerjakan secara manual, kini dikerjakan oleh teknologi atau mesin. Namun, ternyata manusia toh tetap saja menyia-nyiakan waktunya yang berharga untuk hal-hal yang kurang produktif. Juga bukan untuk beribadah sebagaimana kewajiban atau kesunnahan dari Rasulullah. Nyatanya, banyak di antara kita yang merasa semakin kekurangan waktu. Merasa diburu-buru pekerjaan yang tidak ada habisnya. Merasa tertekan oleh tuntutan-tuntunan baru yang semakin hari semakin bertambah.
Memuat Komentar ...