HTI Cinta Indonesia, Benarkah?
LADUNI.ID - Sebagai gerakan ideologis (harakah mabda'iyah), keyakinan anggota HTI terhadap ideologi mereka tidak otomatis goyah lantaran badan hukum organisasi mereka dicabut pemerintah 19 Juli lalu. Karena ideologi tertanam melalui proses berpikir terpimpin dalam perhalaqahan mereka.
Indoktrinasi dan internalisasi nilai-nilai organisasi yang sudah sudah terjadi bukan persoalan administrasi melainkan masalah pandangan hidup yang diyakini kebenarannya oleh aktivis HTI. Termasuk pandangan anggota HTI tentang Indonesia, nasionalisme dan patriotisme.
Pada berbagai kesempatan HTI melalui Jubirnya seringkali menunjukkan sikap seolah-olah HTI cinta Indonesia. Juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Ismail Yusanto mengatakan, rencana pemerintah membubarkan HTI menimbulkan pertanyaan besar.
Pasalnya, HTI merupakan kelompok dakwah yang menyampaikan ajaran Islam demi kebaikan dan sebagai bukti cinta kepada Tanah Air..."Dengan demikian, sesungguhnya dakwah yang dilakukan Hizbut Tahrir merupakan bukti tanggung jawab dan kecintaan kami terhadap negeri ini," katanya.
Kehadiran mereka sebagai juru selamat bangsa Indonesia. Dakwah mereka untuk Indonesia yang lebih baik. Sehingga terbentuk citra dalam benak masyarakat bahwa HTI memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi. Benarkah demikian?
HTI memiliki sejumlah pemikiran dan pendapat resmi yang wajib diadopsi (tabanni) oleh anggotanya dengan perkataan dan perbuatan (mutabaniyan qaulan wa 'amalan). Pandangan resmi HTI termaktub di dalam kitab-kitab yang dijadikan kitab pembinaan di halqah-halqah internal HTI. Dari sekian kitab halqahnya, HTI mengkritik, menolak dan mengharamkan nasionalisme dan patriotisme.
Memuat Komentar ...