Memilih Nama yang Baik bagi Anak
Laduni.ID, Jakarta - "Apalah arti sebuah nama", kata-kata ini bisa dianggap tidak relevan dalam satu sisi, namun bisa juga dianggap relevan dalam konteks lainnya, misal bila dikaitkan dengan sifat tawadhu (rendah hati) atau dalam hal menghilangkan nama diri untuk menghindari kesombongan, atau menjadi baik bagi orang yang cenderung mencari "nama".
Pernyataan di atas menjadi tidak tepat, bahkan bisa saja dianggap tidak ikut sunnah bila tidak mempedulikan arti sebuah nama, misalkan bagi nama anaknya. Jika seseorang memberikan nama pada anaknya tanpa memperhatikan maknanya dan hanya asal saja, maka hal itu bisa dianggap menafikan perintah Rasulullah SAW yang menganjurkan agar memberi nama yang baik bagi anak.
Dalam Kitab Al-Jami' As-Shoghir karya Jalaluddin As-Suyuthi, terdapat sebuah Hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah yang menjelaskan tentang hak-hak seorang anak kepada orang tuanya. Rasulullah SAW bersabda:
إنّ مِنْ حقِّ الوَلَدِ على وَالِدِهِ أنْ يُعَلِّمَهُ الكِتابَةَ وأنْ يُحَسِّنَ اسْمَهُ وأنْ يُزَوِّجَهُ إِذا بَلَغَ
"Sesungguhnya hak seorang anak atas orang tuanya adalah diajari menulis (membaca untuk memahami sesuatu/mendapatkan pendidikan), diberi nama yang bagus, dan dinikahkah ketika sudah dewasa."
Bila kemudian hanya sekedar memberi nama, dan tidak dipahami artinya, bahkan nama tersebut tidak memiliki arti yang baik, maka hal tersebut menjadi tanggung jawab orang tuanya yang bisa dianggap tidak memberikan hak kepada anaknya.
Memuat Komentar ...