Mengapa Hizbut Tahrir Tidak Laku di Timur Tengah?

LADUNI.ID - Meskipun lahir di Timur Tengah, Hizbut Tahrir (HT) tidak laku di Timur Tengah. Hampir semua negara di kawasan Timur Tengah, Afrika Utara dan Barat yang mayoritas berpenduduk Muslim menolak, melarang, dan mengharamkan HT.
Bahkan Otoritas Palestina sendiri, tempat HT dilahirkan, tidak menggurisnya. Kelompok militan Palestina, Hamas, bahkan sering bentrok dengan aktivis HT di Gaza dan lainnya karena berbeda agenda politik. Di Lebanon, Uni Emirat Arab dan Yaman memang ada para pemandu sorak HT. Tapi tidak berkembang alias "mati suri". Kenapa?
Jualan HT tentang sistem politik-pemerintahan global bernama khilafah tidak laku di pasar Timur Tengah, baik di kalangan masyarakat Arab maupun bukan. Klaim mereka ingin menegakkan syariat Islam tidak digubris oleh umat Islam.
Umat Islam di Timur Tengah paham dan tahu betul, kalau HT sama saja seperti kelompok politik lain yang bertujuan untuk meraih politik praktis kekuasaan. Hanya jualannya atau barang dagangannya saja yang berbeda. Tapi muaranya sama: politik kekuasaan. Omong kosong dan nggedebus saja kalau mereka bilang menegakkan syariat Islam, menegakkan kalimat Allah, menegakkan khilafah, dlsb.
Sementara bagi pemerintah / negara-negara di Timur Tengah, HT dilarang karena jelas mereka ingin mengganti sistem politik-pemerintahan yang sudah ada dengan sistem politik-pemerintahan model khilapah. Tentu saja mereka tidak mau. Tidak ada satu jentil pun negara-negara Arab yang berjumlah 22 itu yang menggunakan sistem khilapah.
UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN
Support kami dengan berbelanja di sini:
Memuat Komentar ...