Masihkah Engkau Dustakan Nikmat Tuhanmu ?

 
Masihkah Engkau Dustakan Nikmat Tuhanmu ?

LADUNI.ID - Bagaimana mungkin Tuhan bersikap demikian, untuk apa Tuhan melakukan perbuatan seperti itu, apa untungnya bagi Tuhan,?. Pertanyaan ini yang selalu meracuni akal sehatku. 

Sejak manusia lahir ke muka bumi, dan sebelum datangnya agama Abrahamistik manusia sudah berpotensi bertuhan. Lukisan-lukisan Pra-sejarah seperti di ding-ding goa Ardeche George di Prancis yang di perkirakan ada 32.000 tahun lalu memperlihatkan bahwa manusia waktu itu sudah menghormati kekuatan-kekuatan gaib. 

Agama terahir Abrahamistik yaitu Agama Islam, adalah Agama penyempurna dari agama-agama Abrahamistik sebelum-sebelumnya, yang di dalamnya di yakini tidak ada keraguan sama sekali dan paling benar sesuai keyakian pemeluknya.

Namun pondasi beton yang kokoh  itu mulai bergelegar setelah di hantam oleh tiupan angin tornado. Keyakinan itu mulai tergoyahkan oleh pemahaman-pemahaman radikal. Iman adalah modal untuk masuk agama tuhan, walaupun sifatnya metafisik dan sulit untuk di nalarkan, tapi mau tidak mau manusia harus demikian walaupun konsekuensi logisnya manusia tuna nalar.

Pertanyaan yang menyerang sifat adilnya tuhan  dan hampir mencabut pohon keimananku, pohon sekian lama saya rawat walaupun pohon itu masih belum berbuah. Namun saya masih meyakini bahwa pada suatu saat nanti pohon itu akan berbuah dan bisa menikmati buahnya.

 Tuhan menciptakan manusia dari berbagai macam keyakinan agama, namun keyakian yang di ridhai oleh tuhan adalah keyakinan kepada agama Islam, seperti firmannya dalam surah Ali ‘Imran: 85.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN

 

 

Tags