Kenali Hoaks dengan Cara Ini
LADUNI.ID, Jakarta - Seseorang bisa tahu sebuah cerita, namun belum tentu tahu bagaimana kebenaran dari cerita tersebut. Mengutip perkataan novelis Meksiko, Carlos Fuentes, I know the story but I dn’t know the truth, Manajer konten Islami.co, Dedik Priyanto mengatakan di era media online saat ini tidak semua yang tersaji di internet itu benar.
Ketidakbenaran sebuah informasi di internet bukan berarti hal itu sebagai hoaks. Dedik menyebutkan misalnya kata-kata politisi, "Lima tahun lagi saya akan membangun patung Pancoran dengan motif lain."
"Lalu lima tahun berlalu dan tidak ada pembanguanan. Itu bukan hoaks, itu janji politisi," kata Dedik pada Diskusi Tangkal Hoaks yang diadakan Kopri PB PMII, Kamis (11/4) lalu.
Dedik menegaskan, ciri-ciri hoaks yang utama adalah sengaja dibuat untuk menjatuhkan. Salah satu sumber informasi palsu dan menyesatkan adalah situs-situs abal-abal yang memproduksi informasi semata-mata demi uang.
Karena itu, Dedik menyarankan agar ketika membuka internet, jangan langsung percaya informasi yang ditampilkan. "Cek ulang, apakah ada nama dan siapa pembuat beritanya," ujarnya.
Portal abal-abal biasanya tidak mencantumkan nama penulis atau redaksi misalnya. Walapun mereka menggunakan nama yang identik dengan Islam, hal itu untuk menggoreng sentimen agama di hadapan publik.
Dedik juga menyebutkan Indonesia semakin konservatif dengan ditandai munculnya istilah-istilah seperti hijrah. Berdasarkan riset terdapat situs populer Islam.
Memuat Komentar ...