Hukum Puasa Ramadhan bagi Orang Jompo dan Fidyahnya
LADUNI.ID, Jakarta - Bagi setiap umat muslim, puasa Ramadhan merupakan ibadah yang wajib untuk dijalankan, kecuali bagi mereka yang tidak mampu. Bagi mereka yang sudah tidak mampu menjalankan ibadah puasa, Islam telah mengatur ketentuan penggantinya. Jika masih kuat secara fisik akan diganti dengan qadha, namun jika lemah tubuhnya akan digantikan dengan fidyah.
Fidyah adalah penggantian puasa bagi beberapa kategori orang yang termasuk di dalamnya. Seperti orang tua renta, orang sakit parah, wanita hamil dan lain sebagainya.
1. Orang Tua Renta
Fidyah adalah penggantian ibadah puasa bagi beberapa orang. Yang termasuk juga di dalamnya yaitu orang tua renta. Kakek atau nenek tua renta yang tidak sanggup lagi menjalankan puasa, tidak terkena tuntutan berpuasa.
Kewajibannya nanti digantikan dengan membayar fidyah sebesar satu mud makanan untuk setiap hari puasa yang ditinggalkan. Batasan tidak mampu di sini adalah sekiranya dengan dipaksakan berpuasa menimbulkan kepayahan (masyaqqah) yang memperbolehkan tayamum.
Orang dalam jenis kategori ini juga tidak terkena tuntutan mengganti (qadha) puasa yang ditinggalkan (Syaikh Zakariyya Al-Anshari, kitab Asna Al-Mathalib, juz 1, hal. 428).
2. Orang yang Sakit Parah
Fidyah adalah penggantian puasa yang juga berlaku kepada orang yang sedang mengalami sakit parah. Orang sakit parah yang tidak ada harapan sembuh dan ia tidak sanggup berpuasa, tidak terkena tuntutan kewajiban puasa Ramadhan.
Memuat Komentar ...