Hukum tentang Melipatgandakan Pahala Puasa Ramadhan
PERTANYAAN :
Aslmkm. Kang mau tanya, Di saat siang bulan puasa memang kita sedang menjalani puasa dan berusaha menghindari dosa-dosa yang menyebabkan hilangnya pahala puasa. Sedangkan di saat malam bulan puasa apakah kedudukannya sama seperti siangnya bulan puasa, seperti dosa bohong, ghibah dll. Syukron kang.
JAWABAN :
Berdasarkan keumuman hadits sama saja mas, yang menjadi patokan adalah bulannya, bukan siang atau malamnya. Terdapat hadis dari Ummi Hani’ radhiyallahu ‘anha, yang diriwayat At-Thabrani dan lainnya,
فَاتَّقُوا شَهْرَ رَمَضَانَ فَإِنَّ الْحَسَنَاتِ تُضَاعَفُ فِيهِ وَكَذَلِكَ السَّيِّئَاتُ
“Takutlah kalian terhadap bulan ramadhan. Karena pada bulan ini, kebaikan dilipatkan sebagaimana dosa juga dilipat-gandakan.”
HR. At-Thabrani dalam Al-Ausath 4983 dan As-Shaghir 698, dan Al-Haitsami dalam Majma’ Az-Zawaid (3/190). Teks lengkap haditsnya ada dalam kitab :
- Al Mu'jam Al Ausath Li Thobrony :
(حديث مرفوع) (حديث موقوف) وَعَنِ وَعَنِ الأَعْمَشِ ، عَنْ أَبِي صَالِحٍ ، عَنْ أُمِّ هَانِئٍ ، قَالَتْ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " إِنَّ أُمَّتِي لَنْ تَخْزَى مَا أَقَامُوا صِيَامَ رَمَضَانَ " ، قِيلَ : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، وَمَا خِزْيُهُمْ فِي إِضَاعَةِ شَهْرِ رَمَضَانَ ؟ قَالَ : " انْتِهَاكُ الْمَحَارِمِ فِيهِ ، مَنْ عَمِلَ فِيهِ زِنًى أَوْ شَرِبَ خَمْرًا لَعَنَهُ اللَّهُ ، وَمَنْ فِي السَّمَوَاتِ إِلَى مِثْلِهِ مِنَ الْحَوْلِ ، فَإِنْ مَاتَ قَبْلَ أَنْ يُدْرِكَ شَهْرَ رَمَضَانَ ، فَلَيْسَتْ لَهُ عِنْدَ اللَّهِ حَسَنَةٌ يَتَّقِي بِهَا النَّارَ ، فَاتَّقُوا شَهْرَ رَمَضَانَ ، فَإِنَّ الْحَسَنَاتِ تُضَاعَفُ فِيهِ مَا لا تُضَاعَفُ فِيمَا سِوَاهُ وَكَذَلِكَ السَّيِّئَاتُ " . لَمْ يَرْوِ هَذِهِ الأَحَادِيثَ عَنِ الأَعْمَشِ إِلا أَبُو طَيْبَةَ ، تَفَرَّدَ بِهَا : ابْنُهُ .
Memuat Komentar ...