Kalah Legawa, Menang Tidak Jumawa

 
Kalah Legawa, Menang Tidak Jumawa

Oleh SUGENG WINARNO*

LADUNI.ID, Jakarta - Kata jumawa dan legawa memang mudah diucapkan, namun tak gampang dipraktekkan. Hampir dalam setiap kompetisi, kata jumawa dan legawa selalu muncul sebagai nasehat bagi yang sedang berkontestasi. Yang memang jangan jumawa dan yang kalah harus tetap legawa, begitu kata bijak yang sering muncul. Jumawa itu sifat angkuh atau congkak, sementara legawa diartikan sifat sabar, iklas, menerima tanpa emosi dan dendam.

Proses pencoblosan dalam rangkaian Pilpres dan Pileg 2019 telah usai. Sekitar jam 13 WIB rata-rata TPS sudah ditutup. Proses dilanjutkan dengan penghitungan suara di masing-masing TPS.

Beberapa lembaga survei juga melakukan penghitungan lewat cara hitung cepat (quick count) dan exit poll. Pada tepat pukul 15 wib, sekitar 17 lembaga survei memublikasikan hasil surveinya di stasiun televisi, website, dan portal media online.

Beberapa hasil survei yang disiarkan televisi menunjukkan pasangan nomor 01 unggul. Sementara ada lembaga survei yang lain yang memenangkan pasangan 02.

Capres nomor 02 menyatakan dalam konferensi pers dengan mengatakan pihaknya unggul di beberapa lembaga survei. Dalam waktu yang hampir bersamaan, Jokowi menyampaikan keterangan kepada sejumlah wartawan tentang pelaksanaan pemilu yang berjalan lancar dan jurdil.

Kalah Legawa, Menang Tak Jumawa

Dalam setiap kontestasi, menjunjung cara bermain yang jujur (fairplay) menjadi sebuah keharusan. Pemilu yang berjalan tanpa kecurangan akan membuat semua pihak yang ikut berkontestasi dapat menerima hasil kontestasi dengan baik. Namun kalau pemilu berjalan out off the track, maka bisa menyulut ketidakpuasan masyarakat. Rasa ketidakpuasan karena ada kecurangan biasanya akan membuat yang kalah sulit bisa legawa.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN