Konsultasi Psikologi: Bagaimana Cara Mengontrol dan Mengelola Emosi yang Baik?
Assalamu’alaikum wr wb
Perkenalkan saya S, 28 tahun dan masih belum punya anak. Suami saya kira-kira 15 tahun dari saya. Kami menikah sudah lebih dari 5Kons tahun. Pernikahan kami memang tidak direstui keluarga, karena suami saya dianggap kurang baik agamanya. Namun demikian, kami tetap menikah, karena kami sudah berpacaran selama kurang lebih 9 tahun sebelumnya.
Saya tahu, suami saya itu pendiam dan tertutup, namun dia perhatian kepada saya. Saya selalu diantar ke mana-mana sesuai keinginan saya. Satu hal yang saya kurang berkenan adalah, di saat suami saya marah. Suami saya kalau marah bisa meledak-ledak dan tidak peduli tempat. Bisa aja dia akan marah-marah di tempat umum.
Kejadian-kejadian seperti itu membuat saya menjadi trauma. Akibatnya mood saya berkurang dalam menjalankan tugas melayani suami. Di saat berhubungan, saya tidak merasakan kenikmatan. Niat saya hanya menjalankan kewajiban seorang istri. Saya sudah ungkapkan ke suami, kalau saya seperti itu karena trauma akan kejadian marah-marah suami saya. Suami saya beberapa kali minta maaf dan bilang tidak akan mengulangi. Tapi hal itu terus berulang, hingga saya jadi bingung dan makin trauma.
Sekarang permasalahan bertambah, karena suami saya sekarang sudah jarang minta dilayani, alasannya takut menyakiti saya. Saya jadi merasa bersalah. Saya sudah konsultasi ke guru saya, saya ceritakan apa adanya. Saran guru saya, saya diminta menceraikan suami saya. Tapi saya belum mau cerai. Saya masih ingin mencoba, siapa tahu suami saya berubah. Namun di sisi lain saya takut, kalau suami kembali marah-marah hebat seperti dulu. Mohon saran dan masukkannya Pak. Terima kasih.
Memuat Komentar ...