Penjelasan tentang Shalat Mukhtashiron

 
Penjelasan tentang Shalat Mukhtashiron

PERTANYAAN :
Assalamu'alaikum, ada hadits :

عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- أَنَّهُ نَهَى أَنْ يُصَلِّىَ الرَّجُلُ مُخْتَصِرًا

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang seseorang shalat mukhtashiron.” (HR. Bukhari dan Muslim). Apa maksud "mukhtashiron"? 

JAWABAN :
Wa'alaikum salam. Dari Abu Hurairah, beliau berkata :

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- أَنَّهُ نَهَى أَنْ يُصَلِّىَ الرَّجُلُ مُخْتَصِرًا
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang seseorang shalat mukhtashiron (tangan diletakkan di pinggang).” 
Dalam Fathul mun'im Imam nawawi ra berkata : Terdapat silang pendapat diantara ulama tentang maksud lafadz "MUKHTASHIRON".
Dan menurut qoul shohih yang disepakati ulama ahli tahqiq, dan sebagian besar ulama ahli lughot dan ulama ahli hadits, Bahwa yang dimaksud mukhtashiron adalah orang yang sholat dengan keadaan tangan diletakkan di pinggang.
Pendapat lain :

- Sholat dengan bertumpu pada tongkat

- Sholat dengan meringkas bacaan pada surat dengan mengambil atau hanya membaca satu atau dua ayat akhir sebuah surat.

- Sholat dengan tidak melaksanakan beberapa rukun seperti ruku' dan sujud.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN