Hukum Menjalankan Puasa di Hari Tasyrik

 
Hukum Menjalankan Puasa di Hari Tasyrik
Sumber Gambar: Foto Naim Benjelloun/Pexels (ilustrasi foto)

Laduni.ID, Jakarta - Hukum puasa pada Hari Tasyrik adalah haram, karena sebagaimana sabda Rasulullah SAW hari Tasyrik adalah hari makan dan minum.

عَنْ نُبَيْشَةَ الْهُذَلِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ

"Dari Nubaishah, ia berkata, Rasulullah bersabda: Hari-hari tasyrik adalah hari makan dan minum"

Dalam kitab Al Fiqh 'Alaa Madzaahib Al-Arba'ah dijelaskan

ولو صام وجاء يوم الفطر أو النحر أو أيام التشريق فإن صيامه يبطل

"Bila seseorang puasa dan tiba di tengah puasanya hari Idul Fitri, Idul Adha atau Hari-hari Tasyrik maka puasanya batal"

Baca Juga: Menguak Rahasia Hari Tasyrik

Namun bagaimana jika ada yang berpuasa selama Hari Tasyrik seperti karena nadzar, apakah sah atau tidak puasanya?

Terdapat beberapa riwayat yang menyatakan bolehnya berpuasa pada Hari Tasyrik dengan beberapa kondisi sebagaimana hadits berikut:

عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ قَالَا لَمْ يُرَخَّصْ فِي أَيَّامِ التَّشْرِيقِ أَنْ يُصَمْنَ إِلَّا لِمَنْ لَمْ يَجِدْ الْهَدْيَ

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN