Trauma untuk Mengenal Lawan Jenis

 
Trauma untuk Mengenal Lawan Jenis

Assalamu’alaikum wr wb.
Mbak Nur, saya Ima, 22 tahun. Saya mau curhat nih, sejak saya masih kecil kedua orang tua saya sering sekali bertengkar. Bahkan, ayah sering melakukan KDRT pada ibu saya. Hal ini membuat saya menjadi trauma untuk mengenal lawan jenis.

Saya khawatir laki-laki yang mendekati saya memiliki perangai yang sama dengan ayah saya.
Sebaiknya apa yang saya lakukan ya mbak untuk mengatasinya ?
Wassalamu’alaikum wr wb.
 
Ima di Pekanbaru

Tanggapan :
Wa’alaikumsalam wr wb.
Ima yang baik, mbak Nur menghargai keberanianmu mengungkapkan masalah yang sedang kamu hadapi. Dibesarkan dalam keluarga yang diwarnai KDRT bukanlah hal yang mudah, salut untuk Ima karena bisa melewatinya. Memang anak-anak yang tinggal dalam lingkup keluarga yang mengalami KDRT rawan mengalami trauma. Seiring berkembangnya waktu, anak memiliki persepsinya sendiri dan mulai bisa memberikan penilaian bahwa KDRT suatu perbuatan yang tidak baik.

Ima, trauma terhadap laki-laki disebut androphobia. Untuk mengetahui seseorang mengalami androphobia, dilihat dari gejala-gejala adanya rasa takut yang irrasional, merasa panik, timbul perasaan diteror, jantung tiba-tiba berdetak kencang, sulit bernafas, gemetar, dan cemas terhadap hal-hal yang berhubungan dengan laki-laki. Apabila kamu mengalami lebih dari 3 gejala di atas, berarti Ima mengalami androphobia. Namun, apabila Ima masih dapat tenang saat berkomunikasi atau bersosialisasi dengan laki-laki berarti Ima tidak mengalami trauma, namun ada kecemasan untuk berhubungan lebih dekat dengan laki-laki karena pengalaman masa lalu.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN