Tahun 1955 M: Ketika Nahdlatul Ulama Mengikuti Pemilu Pertama di Indonesia

 
Tahun 1955 M: Ketika Nahdlatul Ulama Mengikuti Pemilu Pertama di Indonesia
Sumber Gambar: Laduni.id

Laduni.ID, Jakarta - Sepuluh tahun merdeka dari genggaman penjajahan, Indonesia mengadakan pemilihan umum (pemilu) untuk pertama kalinya pada tahun 1955.

Pemilu tersebut menggunakan sistem multipartai, yaitu diikuti 172 peserta partai politik. Nahdlatul Ulama (NU) sebagai salah satu peserta dari ratusan partai politik tersebut. Hasilnya sungguh sangat memuaskan.

NU yang semula berdiri sebagai jam'iyah diniyah akhirnya memilih menjadi partai politik.

Sebelum itu, meminjam analisa Martin van Bruinessen (NU tradisi, relasi-relasi kuasa, pencarian wacana baru, LKIS Jogja, 2009), untuk memahami orientasi politik NU secara lebih jelas dan secara global, hendaknya terlebih dahulu kita membaca bagaimana NU berjalan dalam sebuah periodisasi. Paling tidak sampai sebelum pemilu 1955.

Periode Pertama

Pada 1926-1942, tentu saja pada masa Indonesia masih dalam cengkraman kolonial Belanda. Pada masa-masa inilah NU abstain dari dunia politik.

Semua gerakan NU waktu itu, murni untuk mengembangkan, melestarikan, dan mempertahankan ajaran Islam Ahlussunnah wal jama’ah, melalui pengajian-pengajian umum, pengajaran agama, dan juga diskusi-diskusi di beberapa pesantren.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN