Italic Response Islam Nusantara
LADUNI.ID - Tidak sedikit pembaca Muslim di Indonesia sulit memaknai arti sejati “Islam Nusantara”, sehingga memandang secara mendadak bahwa “Islam Nusantara” adalah Islam “sempal” (firqah, aliran, mazhab, sekte, dlsb).
Ketika NU mengejewantahkan istilah “Islam Nusantara” sebagai bagian dari semangat identitas dengan pendekatan sosio-kultur-antropologis. Ternyata juga tidak sedikit yang kaget dalam memaknai arti sejati “Islam Nusantara”, sehingga dengan kagetnya menganggap bahwa istilah tersebut bukan bagian dari agama “Islam” melainkan agama baru yaitu “Islam Nusantara”.
Sayangnya kelompok kaku dan emosional ini kurang tepat meng-alamatkan pengertian yang sebenarnya. Bisa dipastikan karena kurang atau mungkin tidak pernah sama sekali belajar “manjahul fikr”, atau paling minimal berselancar di “metodologi studi Islam”. Alhasil berdampak menggeneralisir sesuatu secara “logical fallacies”, sehingga sesuatu yang khusus dibandingkan dengan yang umum atau sebaliknya.
Islam dalam sebuah pembelajaran tidak serta merta hanya “mencomot” teks naqli (al-Qur’an dan Sunnah) lanjut menghukumi segala sesuatu tanpa melihat konteks (pre-teks), karena disetiap teks yang ditawarkan ada sifat “al-‘amm-khas”, “kulliyah-juz’iyah”, “muhkam-mutasyabih” dan bahkan banyak lagi.
Memuat Komentar ...