Seputar Fenomena Niat Puasa Ramadhan
LADUNI.ID, AGAMA-Salah satu perkara yang sangat sakral dan terpenting dalam sebuah ibadah termasuk puasa, seperti halnya puasa Ramadhan sebagai ibadah wajib setiap muslim.
Terkadang dalam masyarakat problema niat Ramadhan menjadi polemic yang salah di tafsirkan oleh segelintir masyarakat awam.
Penulis melalui tulisan ini mencoba untuk merangkupkan beberapa kutipan dan penjalasan dari berbagai sumber, setidaknya menjadi renungan dan pencerahan serta ulangan untuk pribadi mungkin juga untuk masyarakat lainnya
Niat meruapkan rangkain yang dikerjakan menyertai dengan sebuah pekerjaan, namun khusus untuk ibadah puasa di bolehkan tidak menyertai dengan ibadah. Seseorang yang berpuasa boleh meniatkan semenjak mulai malam untuk esoknya berpuasa, tidak mesti berniat menjelang akhir fajar.
Tentu saja dalam hal ini syariat melihat adanya kesukaran (masyakkah) untuk di lakukaknnya,maka di bolehkan.
Niat adalah bermaksud untuk melaksanakan puasa, redaksi niat yang sempurna seperti:
نويت صوم غد عن أداء فرض شهررمضان هذه السنة للهتعالى
Saya bermaksud untuk melaksanakan puasa esok hari sebagai pelaksanaan kewajiban puasa di bulan Ramadhan tahun ini karena Allah Swt.
Berniat dilakukan di dalam hati, dan dianjurkan untuk dilafazkan dengan lisan hukumnya sunat. Namun tidak cukup hanya dengan berniat secara lisan saja, tanpa berniat di hati. Apabila ada yang berniat hanya di lisan dan tidak dibarengi dengan berniat di hati, maka ia tidak dianggap berniat.
Memuat Komentar ...