Profil
Atas dasar pertimbangan inilah akhirnya pada tahun 1987 pengurus membuat komitmen untuk mendirikan Sekolah Menengah Kejuruan dengan nama Sekolah Menengah Ekonomi Atas ( SMEA ) Baitul Hikmah. Untuk menjaga dan memelihara kelangsungan kegiatan pendidikan ini selanjutnya, pengurus yayasan melalui rekomendasi Depdikbud kab. Jember mengajukan ijin operasional ke Depdikbud Prop. Jawa Timur. Walhasil setelah ijin operasional diturunkan, maka pada tanggal 15 Juli 1988 SMEA Baitul Hikmah dibuka dengan siswa sejumlah 36 orang dan tenaga pengajar sebanyak 12 orang. Kemudian setelah turunnya SK. Mendikbud tahun 1992 SMEA Baitul Hikmah dirubah namanya menjadi SMK Baitul Hikmah dengan bidang keahlian Manajemen Bisnis.
Selama perjalanannya SMK Baitul Hikmah sering menghadapi kendala, khususnya dalam memenuhi biaya operasional pendidikan, hal inilah menyebabkan sulitnya sekolah untuk meningkatkan pendidikan baik kualitas maupun kuantitas. Satu-Satunya sumber dana yang masuk kesekolah berasal dari para orang tua/wali murid, sedangkan sebagian besar siswa SMK Baitul Hikmah berasal dari golongan keluarga tidak mampu, sehingga pemasukan dana BP3 dari siswa yang jumlahnya kecil tiap tingkat tersebut belum dapat memenuhi kegiatan operasional secara maksimal.
Pada tahun 1998 SMK Baitul Hikmah mengalami pergantian kepemimpinan, dan bersamaan itu pula munculnya masa pemerintahan reformasi, yang konsekwensinya antara lain yaitu mulainya berbagai bantuan pemerintah sebagian besar realisasinya kepada bidang Kesehatan dan Pendidikan. Masa transisi ini banyak meringankan kepada pihak lembaga pendidikan, khususnya sekolah swasta yang ada di pedesaan. Kemudian pada tahun 2000 SMK Baitul Hikmah mengikuti akreditasi, akhirnya dengan status DIAKUI piagam akreditasi SK. No. 2722/I04/PP/2001, 09 Pebruari 2001.
Pertanyaan Pengunjung
Belum ada pertanyaan untuk lembaga ini.