Serial Kajian Tafsir Surat al-Fatihah (Ayat 2)

 
Serial Kajian Tafsir Surat al-Fatihah (Ayat 2)

LADUNI.ID - Segala puji hanya bagi Allah, Tuhan bagi semua alam

Setelah Allah memulai pada ayat sebelumnya dengan keharusan seseorang untuk meminta pertolongan dengan menggunakan asma Allah, maka pada ayat ini Allah mengarahkan agar manusia memuji-Nya atas segala kekuasaan yang Dia miliki atas segenap alam.

Memuji Allah adalah luapan rasa syukur yang mengaliri hati orang mukmin ketika disebutkan nama Allah. Karena keberadaan mereka tidak lain merupakan curahan nikmat-Nya yang membangkitkan syukur dan pujian. Setiap kerlingan mata, setiap waktu, dan setiap langkah, bergiliran, bertabur dan tercurah nikmat Allah serta meliputi bagi semua makhluknya, khususnya manusia.

Dari sini, pujian bagi Allah dicurahkan bagi setiap permulaan dan akhir segala seuatu, hal ini sebagai sebuah kaidah Islam “Dia (Allah), tiada Tuhan selain Dia. Bagi-Nya segala puji bagi setiap awal permulaan (kehidupan dunia) dan juga akhir dari segala hal (akhirat)”. Demikian Sayyid Quthb memulai penafsirannya ketika membahas ayat kedua ini.

Alhamdu

Kata alhamdu (الحمد) terangkai dari tiga huruf masing ha, mim dan dal. Dari akar tiga huruf ini ditemukan pula kata almadhu (المدح) dengan meletakkan huruf ha di akhir dan mim di depan, sedangkan dal di bagian tengah. Dua kalimat ini sama-sama bermakna pujian. Hanya saja terdapat perbedaan dalam penggunaannya, yang pertama lebih banyak untuk pujian khusus, sedangkan yang kedua lebih kepada pujian secara umum. Berikut perbedaan keduanya sebagaimana dirangkum oleh Ahmad Syekh Yasin Asymuni dalam tafsirnya:

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN