Merintis Kampus IAI Al-Aziziyah Samalanga Menuju Go Internasional #1
LADUNI.ID, KOLOM-Samalanga yang dikenal dengan kota santri dan kota pertahanan melawan penjajah di era kemerdekaan bahkan hingga zaman now, Samalanga masih berbasis negeri pertahanan yang terkenal musuh nomor wahidnya didunia bernama "Al-Jahlu" (kebodohan).
Merespon hal ini salah satu pertahanan utama melawan musuh tersebut telah berdiri sebuah lembaga pendidikan Islam telah kesohor hingga nusantara bahkan luar negeri. Siapa sih dia?
Dayah Ma'had Ulum Diniyah Islamiah (MUDI) Samalanga namanya di bawah yayasan Al-Aziziyah. Sang kampus dayah tradisional itu berdiri megah dialiran sungai Batee Iliek yang telah melahirkan ulama warisatul ambia juga tokoh agama, politisi, birokrat, pengusaha dan elemen lainnya termasuk intelektual muslim dan kampus.
Tidak jauh dari dayah tersebut kita melangkah berdiri sebuah kampus megah, masyarakat menyebutnya IAI Al-Aziziyah Samalanga. Awal lahirnya kampus itu telah menuai kontroversi pendapat dikalangan interen dayah bahkan luar dayah. Tentu saja ini revolusi dan reformasi pendidikan yang lahir ide dan pemikiran Al-mursyid Al-Mukarram Syaikh H. Hasanoel Basri HG (Abu MUDI) dan wajar lahir pro dan kontra sesuatu yang wajar.
Mereka yang kontra ada alasan tersendiri dengan menyebutkan masa Allayurham Abon Abdul Aziz Samalanga bahkan beliau benci kepada perkuliahan dan mereka ini kita istilahkan dengan "qaul qadim.
Sedangkan mereka yang pro dan sependapat dengan Abu MUDI dikenal dengan "Qaul Jadid". Tentunya problema yang melahirkan “Qaul Qadim” dan "Qaul Qadim" yang melarang dan tidak setuju dengan berdirinya perkuliahan. “Qaul Jadid” membolehkannya yang dipelopori oleh Abu MUDI sendiri. Tentu saja “tarjih”nya lebih diunggulkan “Qaul Jadid” dari "Qaul Qadim" sebagaimana dalam istilah Imam An-Nawawi dalam kitab Al-Mahally. Lantas bagaimana dengan problema Qaul Jadid versus Qaul Qadim disini?
Memuat Komentar ...