Berlomba Sedekah di Bulan Ramadan.
LADUNI.ID Di bulan Ramadan umat islam di nusantara selalu berlomba lomba memberikan sedekah untuk sesama. Salah satunya dengan memberi makanan dan minum untuk berbuka puasa (takjil).
Ketua Pimpinan Cabang (PC) Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU) Jombang, Jawa Timur, Mohammad Makmun memaparkan, hampir beberapa tahun terakhir, takjil on the road atau memberi takjil di jalan marak dilakukan, baik perorangan, instansi maupun lembaga. Bahkan dari warga non muslim pun turut berbagi takjil sebagai wujud menyemarakkan Bulan Ramadhan.
"Namun demikian, kiranya perlu memikirkan ulang terkait takjil on the road," katanya, Jumat (25/5).
Apakah memberikan takjil di jalan tidak boleh? Dan mengapa takjil model ini perlu dikaji ulang?
Menurut pandangannya, takjil di jalan bukan tidak boleh dan bukan kegiatan yang dilarang agama. "Setiap sesuatu pasti memiliki sisi plus dan minusnya. Tinggal kita melihat dan mengukur lebih banyak plusnya atau malah banyak minusnya," katanya.
Salah seorang dosen di Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum atau Unipdu Jombang ini kemudian memaparkan sisi positif dan negatif dari kegiatan takjil di jalan.
"Kegiatan ini memiliki sisi positif antara lain sebagai syiar Islam,” kata Sekretaris Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama Jombang tersebut. Memberi takjil bagi mereka yang sedang dalam perjalanan, bagi lembaga, korporasi atau organisasi, bermanfaat sebagai media branding agar mereka lebih dikenal oleh masyarakat dan seterusnya.
Memuat Komentar ...