Pesantren Al-Munawwaroh Ciloa Garut
- by CoAdmin11-Budi
- 18.526 Views
- Senin, 13 Mei 2019
Nama Fasilitas | Jumlah | Nama Fasilitas | Jumlah |
---|---|---|---|
MI/SD | 1 | MTS/SMP | 1 |
MA/SMA | 1 | Maly/Univ. | 0 |
Tahfidz | 1 | Laboratorium | 2 |
Poli Kesehatan | 1 | Koperasi | 1 |
Profil
Pondok Pesantren Ciloa Balubur, Limbangan adalah salah satu pesantren tertua di Garut. Pesantren ini didirikan oleh KH Raden Muhammad Romli pada 1918. Pesantren Salafiyah ini mengajarkan ilmu alat yaitu nahwu dan shorof, juga kajian tafsir, hadits, fikih, tauhid. Selain itu, penguatan ajaran ahlus sunnah wa jama’ah (Aswaja) di pesantren ini dilakukan melalui pendekatan kultural.
Setelah Kiai Romli wafat pada 1940-an, KH Raden Ahmad Kosasih (Ajengan Memed) dan KH Raden Muhammad ‘Asyim (Ajengan Ende) menggantikan ayahanda mereka sampai tahun 1948. Kiai Asyim yang bergabung dalam pasukan Hizbullah, syahid dalam pertempuran melawan Belanda di Majalengka, sedangkan Kiai Kosasih mengasingkan diri ke Padalarang.
Pesantren ini dihidupkan kembali pada tahun 1955 oleh KH Raden Ahmad Jawari (Ajengan Momod) yang kemudian dikenal sebagai Mama Ciloa. Beliau adalah menantu Kiai Romli. Setelah Mama Ciloa wafat pada 1995, pesantren dilanjutkan oleh putranya KH Drs Raden Agus Muhammad Sholeh, M.Ag. Ajengan Agus pernah menjadi Ketua Tanfidziyah PCNU Garut (2010-2015) dan Ketua MUI Garut.
Sejak 2002 Pesantren Al-Munawwaroh mengkombinasikan sistem salafiyah dan khalafiyah, dengan mendirikan Madrasah Tsanawiyah, lalu pada 2015 mendirikan SMA. Namun ciri khas pengenalan Aswaja melalui pendekatan tradisi, tetap dipertahankan.
Riwayat Pengasuh:
1. KH. Raden Muhammad Romli
UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN
Relasi Pesantren Lainnya
-
Belum ada pesantren yang berelasi dengan pesantren ini.
Memuat Komentar ...